Lombok Tengah NTB - Rutan Kelas IIB Praya Kanwil Kemenkumham NTB mengadakan pelatihan menulis memoar bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Selasa (29/10). Kegiatan menulis ini dapat terselenggara berkat kerjasama antara Rutan Praya dengan Yayasan Rumah Belajar Generasi Darmaji & Rumah Aksara NTB yang aktif dalam bidang Literasi.
Kegiatan ini bertempat di Aula Rutan Praya, dihadiri oleh Kasubsi Pelayanan Tahanan, Ka.KPR, Pembimbing Kerohanian, serta Kabid Perpustakaan Lombok Tengah yang diikuti oleh 30 orang Warga Binaan dipilih berdasarkan minat dan bakat.
Kegiatan dibuka oleh Ketua Yayasan Rumah Belajar Generasi Darmaji, Lalu Erik Bahtiar juga merupakan pegawai Rutan Praya yang berkeinginan merangkul dan mengajak WBP menuangkan ide/pikiran tentang cerita pribadi yang berdasarkan pengalaman, untuk di tuliskan dalam sebuah karya yang disebut Memoar.
Memoar merupakan tulisan otobiografi yang berfokus pada periode atau tema tertentu dalam kehidupan seseorang. Memoar mengeksplorasi kenangan, pengalaman, dan perasaan penulis dari sudut pandang yang intim dan subjektif.
“Saya mengajak Warga Binaan untuk menuliskan memoar kemudian dari Kumpulan hasil karya WBP tersebut akan dibukukan dan menjadi sebuah karya yang dapat memberikan hal positif dan pesan bagi pembaca, ” ucapnya.
Kasubsi Pelayanan Tahanan, Selamat Riadi dalam sambutannya menyampaikan bahwa beliau mendukung kegiatan di Rutan Praya yang memberikan ruang bagi Warga Binaan untuk mengembangkan bakat dan potensi literasi yang dimiliki, melalui kegiatan menulis.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan pemberian materi oleh Wahyu Sastra yang merupakan Narasumber sebagai penulis buku dan pendiri Rumah Aksara NTB.
Setelah itu, masing – masing warga binaan diminta untuk membuat tulisan singkat tentang pengalaman pribadi mereka, kemudian dikumpulkan menjadi satu oleh tim Yayasan Rumah Belajar Generasi Darmaji.
Karutan Praya, Syaripuddin Hazri mendukung penuh dengan kegitan pelatihan menulis yang telah terlaksana dengan baik, dan bisa bekerjasama sama dengan Yayasan Rumah Belajar.
"Meskipun kegiatan ini singkat, tetapi jika terus ditindaklanjuti dan dilakukan pengayaan berulangkali, secara berkelanjutan maka kemampuan menulis Warga Binaan kita akan mengalami peningkatan bertahap, " ujar Karutan.
Sementara itu Kakanwil Kemenkumham NTB, Parlindungan mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Rutan Praya karena dapat memberi dampak positif serta edukasi bagi Warga Binaan terkait pentingnya literasi. (Adb)